Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jelang Pemilukada DKI Jakarta 11 Juli 2012

 Jelang Pemilukada DKI Jakarta pada 11 Juli 2012, enam pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI saling bersaing merebut simpati masyarakat ibukota. Beragam cara mereka lakukan, mulai dari memasang baliho, poster dan spanduk, hingga bersilaturahmi langsung ke pemukiman warga.

Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dalam survei yang dilakukan pada 2-7 April 2012 merilis tentang sarana dan strategi peningkatan elektabilitas cagub dan cawagub. Dalam survei tersebut disebutkan cara yang paling efektif untuk meningkatkan elektabilitas calon adalah dengan melakukan acara temu calon secara langsung dengan warga.

"Sedangkan untuk fase peningkatan fase popularitas calon, persentase tertinggi adalah dengan muncul di televisi," ujar Direktur Puskaptis, Husin Yazid dalam jumpa pers di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu, 15 April 2012.

Survei kepada 1.250 responden warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih melalui metode survei Multistage Random Sampling ini menyatakan acara temu calon dan warga secara langsung memiliki persentase tertinggi yakni 25,66% untuk meningkatkan elektabilitas. Sedangkan iklan di televisi dan pawai keliling kota berada pada peringkat kedua dan ketiga dengan persentase sebesar 13,79% dan 13,10%.

Sedangkan, munculnya calon di televisi diperkirakan paling efektif meningkatkan popularitas calon, yakni sebesar 58,27%. Disusul dengan spanduk dan koran, masing-masing dengan persentase sebesar 18,75% dan 14,43%.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan Puskaptis terhadap para responden, warga Jakarta berharap memiliki pemimpin yang mampu menyelesaikan sejumlah masalah krusial ibukota.

"Warga Jakarta ingin pemimpin yang memiliki solusi terhadap masalah banjir, macet dan transportasi," ujarnya.