Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat

Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat mengutus 60 santri dari berbagai pondok pesantren untuk mengikuti Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) ke IV di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 19-24 Juli 2011. 

"Tim beranggotakan 60 santri itu akan bertolak ke Mataram, Sabtu (6/7/2011) dan akan dilepas resmi oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di asrama embarkasi haji Padang," kata Kepala Kanwil Kemenag Sumbar Darwas, di Padang, Jumat (15/7/2011). 

Ia mengatakan, Musabaqah Qira’atil Kutub (lomba membaca kitab gundul/tanpa baris) merupakan kegiatan berskala nasional yang digelar oleh Kementerian Agama sejak 2008, tujuannya menumbuhkembangkan kecintaan para santri untuk mempelajari ilmu agama dari kitab-kitab dasar ilmu Islam atau yang dikenal kitab kuning. 

"Sedangkan cabang yang akan diperlombakan meliputi tafsir hadist, fiqih, akhlak, balaghah (membaca), debat ilmu, usul fiqih (asal-usul ilmu) dan tarikh (sejarah Islam)," katanya. 

Kepala Bidang Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Sumbar Haryadi Z mengatakan, santri yang diutus pada MQKN ke IV itu merupakan santri terbaik dari berbagai pondok pesantren di Sumbar yang diseleksi secara ketat. Seleksi di tingkat provinsi, lanjutnya, telah dimulai sejak MQKN tingkat Sumbar pada 21-24 Juni 2011. 

Setelah itu, para santri diberi pembinaan intensif oleh Kanwil Kemenag. Ia menambahkan, secara substansi Musabaqah Qira’atil Kutub bertujuan mendorong dan meningkatkan kecintaan para santri pada kitab-kitab rujukan berbahasa Arab (kutub at-turats), serta meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu agama Islam. 

"Itulah ciri khas dan spesifikasi pondok pesantren sebagai cikal bakal lahirnya ulama saat ini dan masa datang," kata Haryadi. Keberangkatan para santri tersebut, lanjut Darwas, ditargetkan mampu mengharumkan nama Ranah Minang di tingkat nasional. 

Kanwil Kemenag Sumbar berharap Pemrov Sumbar memberi bonus kepada santri yang meraih medali emas dan perak pada MQKN ke IV di Mataram. "Pada tahun-tahun sebelumnya Pemprov Sumbar memberikan bonus kepada santri peraih emas dan perak, dan diharapkan tahun ini masih berlanjut," katanya. Demikian catatan online Yunus yang berjudul Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat.